Alam ini
memang sudah didisain sedemikian rupa oleh Sang Kholik (sang pencipta) Dia itu
maha ilmu dengan ilmuNya kita yang hidup dikemudian hari tinggal memanfaatkan
dan menik mati apa yang sudah tersedia dialam ini, baik yang nyata dan terlihat
oleh mata telanjang, kasat mata, abstrak dan yang tak nampak oleh mata
telanjang, serta yang tak terjangkau
oleh seluruh instrumen apapun yakni yang tersembunyi (Gaib). Kesemuanya itu
untuk manusia yang mau berpikir dan menggunakan akalnya.
Salah satu
yang abstrak adalah gelombang magnetik yang telah tersedia dialam ini, benda
ini tak nampak oleh mata akan tetapi
bukti dari keberadaannya siapapun tidak memungkirinya con tohnya radio,
televisi, telepon, dan lain-lain untuk sampai kepada tujuan, alat-alat
komunikasi tadi menggunakan gelombang ini. Demikian juga dengan tingkat
kemampuan dan olah rasa yang terlatih, dapat menggunakan energi yang ada di
alam ini untuk tujuan positif, seperti untuk metode penyembuhan, mendeteksi pengaruh
positif/negatif dan lain-lain. Ini bukan klenik apa lagi ilmu hitam, juga
bukan sesuatu yang tabu untuk diketahui
dan dipelajari Ini benar-benar hukum
alam (sunatullah) dalam istilah agama Islam.
Penyembuhan
dengan menggunakan energi dari alam ini istilahnya adalah prana. Prana secara
etimologi berasal dari bahasa sangsekerta, yang berarti kekuatan hidup, atau
energi hidup yang tak dapat ditangkap secara kasat mata oleh mata. Bahasa umum
sering kita sebut tenaga dalam Orang China menyebutnya chi, orang Jepang mnyebutnya ki,
orang Yunani menyebutnya pneu ma, dan
orang Polenisia menyebutnya Mana. Prana sudah berkembang di China, India,
Mesir, sejak ribuan abad yang lalu.
Tiorinya
jika seseorang terkena suatu penyakit, lalu dengan menggunakan tiori prana, maka untuk mendeteksinya adalah
dengan menyelusuri seluruh tubuh bagian luar dengan demikian akan terdeteksi
bagian mana yang sakit tersebut, karena akan terasa adanya cekungan atau
benjolan, lalu dengan menggunakan energi disekitar kita, energi itu (prana) disalurkan kepada si pasien, maka
dengan demikian pasien itupun normal kembali.
Keunikan
dari metode pengobatan dengan tenaga prana
ini, pasien tidak bersentuhan atau kon
tak fisik dengan si terafis, juga tidak menggunakan obat-obatan yang sifatnya
untuk menyem buhkan si pasien. Si terafis hanya menggunakan telapak tangan yang
terbuka untuk kemudian mengalirkan enegi hidup (bio energi/prana) ke tubuh si pasien. Telapak tangan itulah sumber
seluruh energi. Intensitas pengobatanpun
beragam, ada yang cukup sekali pengobatan lang sung sembuh, ada juga yang
berkali-kali. Jadi dari alam yang begitu baik ini, tak seharusnya manusia
berputus asa dengan segala problemnya termasuk problem penyakit, karena
disekitar kita terdapat energi hidup, bio energi yang dapat kita gunakan
melalui cara yang benar tanpa merusak akidah dan alam itu sendiri. (A.Hary) /
brp sbr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar