Diantara
jenis tanaman umbi-umbian Indonesia terdapat salah satu yang saat ini menjadi
primadona yakni Bidara Upas. (Bidoro upas) jawa. “Upas”artinya “bisa” alias
“racun ular”di Ambon disebut blanar hailale. Tanaman ini hidupnya meram bat dan tergolong dalam suku ipomoea mammosa atau( bata ta
mammosa) dan masih kerabat dekat dengan umbi jalar( ipomoea batata ). Sedangkan nama kelu arga besar botaninya adalah Convolvulaceae yang telah berganti nama volvulus mammosa, dan berganti nama botaninya lagi menjadi Merremia mammosa, kita tidak
mempermasalhkan soal penggantian namanya, tapi kasiatnya.
Hasil dari
pengujuian terhadap puluhan ribu tanaman obat tradisional dari berba gai
Negara di dunia termasuk dari Indonesia yag dilakukan oleh Lembaga
Kanker Nasional AS (NCI, National Cancer Institut) di Washington. Ekstrak
setiap tanaman diteliti in vitro (
dalam tabung reaksi di laboratorium) untuk diuji kemanjurannya dalam menggempur ekspansi virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus) penye bab
AIDS. Dan beberapa puluh diantaranya telah di teliti secara in vivo dengan penderita AIDS di
Tanzania (Afrika ) dan Cina. Hasilya zat obat didalamnya mampu melumpuhkan
/menghambat pertambahan virus HIV
walaupun belum dapat me bunuhnya.
Bidara upas mengandung zat obat yang termasuk
dalam golongan dammar, dan juga resin,pati, zat pahit, sertas zat oksidase. Zat
aktif ini dapat di pakai untuk obat luar maupun obat dalam /diminum. Cara tumbuhnya dengan merambat dan melilit
sebuah objek, daun dan batang sama dengan umbi jalar hanya ukuran bat ang lebih besar serta daun kasar seperti daun
waru yang berbentuk hati. Untuk obat
luar umbi dari Bidara Upas dapat di iris atau diparut. Bila digunakan untuk mengobati kena bias ular, racun, penawar
rasa sakit (anal gesik). Memar, urus-urus (laksatif), penyakit kulit, selaput
lendir, caranya ditem pelkan atau di oleskan atau bila perlu parutan tadi
dibalutkan pada luka atau yang terkena sengatan /bisa ular, kalajeng king dan
lain-lain. Sedangkan untuk di minum caranya adalah merebus irisan umbi nya ini atau di parut dicampur airmasak
kemudian di minum atau di tandek dulu biar bening kemudian diminum. (A.Hary)
sbr Dr Djoko Margono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar