Halaman

Sabtu, 22 Desember 2012

Bidara Upas Si Pembunuh HIV




Diantara jenis tanaman umbi-umbian Indonesia terdapat salah satu yang saat ini menjadi primadona yakni Bidara Upas. (Bidoro upas) jawa. “Upas”artinya “bisa” alias “racun ular”di Ambon disebut blanar hailale. Tanaman ini hidupnya meram bat  dan tergolong dalam suku ipomoea mammosa  atau( bata ta mammosa) dan masih kerabat dekat dengan umbi jalar( ipomoea batata ). Sedangkan nama kelu arga  besar botaninya adalah Convolvulaceae yang telah berganti nama volvulus mammosa, dan berganti nama botaninya lagi menjadi Merremia mammosa, kita tidak mempermasalhkan soal penggantian namanya, tapi kasiatnya.
Hasil dari pengujuian terhadap puluhan ribu tanaman obat tradisional dari   berba gai  Negara di dunia termasuk dari Indonesia yag dilakukan oleh Lembaga Kanker Nasional AS (NCI, National Cancer Institut) di Washington. Ekstrak setiap tanaman diteliti in vitro ( dalam tabung reaksi di laboratorium) untuk diuji kemanjurannya  dalam menggempur ekspansi virus HIV ( Human Immunodeficiency Virus)   penye bab  AIDS. Dan beberapa puluh diantaranya telah di teliti secara in vivo dengan penderita AIDS di Tanzania (Afrika ) dan Cina. Hasilya zat obat didalamnya mampu melumpuhkan /menghambat  pertambahan virus HIV walaupun belum dapat me bunuhnya.
Bidara upas mengandung zat obat yang termasuk dalam golongan dammar, dan juga resin,pati, zat pahit, sertas zat oksidase. Zat aktif ini dapat di pakai untuk obat luar maupun obat dalam /diminum.  Cara tumbuhnya dengan merambat dan melilit sebuah objek, daun dan batang sama dengan umbi jalar hanya ukuran bat ang  lebih besar serta daun kasar seperti daun waru yang berbentuk hati.  Untuk obat luar umbi dari Bidara Upas dapat di iris atau diparut. Bila digunakan  untuk mengobati kena bias ular, racun, penawar rasa sakit (anal gesik). Memar, urus-urus (laksatif), penyakit kulit, selaput lendir, caranya ditem pelkan atau di oleskan atau bila perlu parutan tadi dibalutkan pada luka atau yang terkena sengatan /bisa ular, kalajeng king dan lain-lain. Sedangkan untuk di minum caranya adalah merebus irisan  umbi nya ini atau di parut dicampur airmasak kemudian di minum atau di tandek dulu biar bening kemudian diminum. (A.Hary) sbr Dr Djoko Margono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar