Halaman

Minggu, 23 Desember 2012

Mendengkur Tanda Preaklamsia



Tidur adalah istirahat yang sangat sehat untuk kebugaran tubuh kita. Namun demikian istirahat yang dalam arti tidur yang benar-benar sehat adalah tidur yang tidak disertai dengan suara dengkuran. Untuk Perempuan yang mulai mendengkur ketika hamil sangat berisiko mengalami hipertensi dan praeklamsia. Itulah hasil penelitian di University of Michigan, AS, seperti disiarkan ScienceDaily Online, pekan lalu. Louise O’Brien, Ph. D, asosiat professor di Pusat Gangguan Tidur University of Michigan, dalam laporan penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menyatakan penelitian itu menunjukkan bahwa mendengkur saat hamil terkait erat dengan praeklamsia serta hipertensi gestasional. “Sering mendengkur berperan besar dalam masalah tekanan darah tinggi, bahkan setelah kami menghitung faktor-faktor risiko lainnya,” ujar O’Brien.“Bahwa hipertensi selama kehamilan, khususnya praeklamasia, berkaitan dengan lahirnya bayi yang kecil, risiko tinggi mengalami kelahiran premature, atau bayi harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit”.

Ibu dan Bayi Lebih Sehat Kebiasaan mendengkur 3-4 malam dalam seminggu didefinisikan sebagai gejala gangguan henti napas atau OSA (obstructive sleep apnea). Sekitar 25 perempuan mulai sering mendengkur di saat hamil dan mereka ini berisiko dua kali lipat untuk terkena hipertensi dari pada ibu hamil yang tidak mengorok. Lebih dari 19 persen gangguan hipertensi selama hamil bisa diringankan melalui penanganan yang biasa dilakukan untuk mengatasi OSA. Ibu hamil yang mendengkur juga bisa ditangani dengan CPAP (continuous positive airway pressure) atau tekanan saluran udara positif kontinyu. Menggunakan CPAP mungkin bisa menurunkan hipertensi pada ibu hamil. O’Brien sudah melakukan studi untuk menguji hipotesis ini.”Hipertensi kehamilan secara global menjadi penyebab utama kematian ibu dan anak”.

Dengan menanyakan kebiasaan mendengkur pada ibu hamil saat pemeriksaan oleh dokter, apalagi jika ibu sudah terkena hipertensi, akan lebih mudah mendeteksi risiko OSA lalu menanganinya secara tepat. Jika ini dilakukan, akan berpeluang lebih besar menyehatkan ibu dan bayinya.
Untuk Mencegah Dengkuran :
Ø  Posisi tidur miring dan kepala lebih tinggi dari tubuh.
Ø  Hindari penambahan berat badan yang berlebihan.
Ø  Hindari konsumsi kafein.
Jadi jika sekarang anda mengalami atau terbiasa tidur dengan suara ngoroknya, maka hati-hatilah dan usahakan agar itu tidak terjadi pada anda, disamping tidak sehat dan menimbulkan potensi untuk mengganggu kesehatan anda, ngorok juga sangat mengganggu pasangan anda, bahkan ada kalanya sampai kepada perceraian karena diketahui sang istri tidurnya ngorok. Wah…wah berabe kalau hal itu sampai terjadi. (A Hary)/brp sbr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar