Berdasarkan
sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli dari Jepang Tadashi Watanabe. D.Sc. dalam laporannya Garlic
therapy yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, bah wa didalam
bawang putih (Allium Sativum) latin,
terdapat zat utama adalah aliin.
Dimana apabi la bawang tersebut diuraikan seperti diiris, dihaluskan atau dikeprek (dikoyak)
maka zat aliin akan terurai. Dengan
dorongan enzim alinase, allin terpecah menjadi alisin, amoniak, dan asam piruvat. Karena juga banyak mengandung zat belerang (sulfur) alisin menyebabkan
bawang pu tih berbau tajam. Aroma khas
ini tambah menyengat karena sulfur
dalam alisin makin menguap oleh amoniak
ke udara.
Namun
dibalik baunya yang menyengat itu terpendam suatu khasiat yang sangat dahsyat,
yakni berupa obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, baik penyakit yang
disebabkan oleh virus, maupun penyakit degeneratif seperti: tekanandarah tinggi
(hipertensi). Kenaikan kolesterol/trigliserida darah hiperlipidemia). Stroke. Jantung
koroner, penyakit gula (diabetes),serta
kanker. Disamping itu karena sifat antibiotiknya yang tinggi, alisin dalam bawang putih mampu menyikat
habis kuman TBC (tuberkolis), difteri, tifus, disentri, gonohoe.
Soalnya setiap gram alisin sebanding
khasiatnya dengan 15 unit standar penisilin.
Selain asilin, bawang putih juga menyimpan zat berkhasiat
lain yakni alil. Senyawa alil yang pal ing banyak adalah dialil trisulfida, yang berkhasiat
memerangi penyakit degeneratif tadi. Dan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel baru.
Beberapa keampuhan yang sudah tercatat adalah menurunkan tingginya kadar lemak
darah (baik kolesterol maupun trigliserida), membersihkan pipa/
pembuluh darah, (sehingga mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke) mengobati
nyeri sendi, dan menyegarkan darah dengan menumbuhkan banyak sel darah baru.
Dan didalam
bawang putih juga terdapat Germanium
atau Ge, Ge merupakan zat lain yang sudah diidentifikasikan sebagai zat
pembawa oksigen yang dapat menyerang radikal bebas penyebab penuaan dini dan
merosotnya kesehatan. Disamping itu ditemukan pula dalam Ge sebagai zat anti kanker , dengan cara membunuh segera sel yang
mulai tumbuh secara berlebihan yang dicurigai biang koloni sel kanker. Kandungan
Ge dalam bawang putih 3 kali lebih
dari yang terdapat pada ginseng. Bahkan mencapai 10 kali kadar Ge dalam chorella.
Berdasarkan
penelitian Penn State University AS,
menyimpulkan bahwa bawang putih segar atau bawang putih yang sudah dijadikan
serbuk dan telah dihilangkan baunya, memiliki khasiat yang sama, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa keampuhan dari bawang putih bukan terletak pada baunya
yang menyengat, jadi gugurlah anggapan yang selama ini menyatakan bahwa
keampuhan bawang putih terletak pada baunya. (A.Hari)dari brp sbr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar