Halaman

Minggu, 06 Januari 2013

Nasi Uduk & Daun Salamnya Yang Bermanfaat

Saya sejak kecil  hingga sekarang suka akan nasi uduk, ketika di Bogor dulu masa kanak-kanak nenek saya kalau masak nasi uduk pasti pakai daun salam sehingga disamping rasanya yang gurih aroma daun salamnya juga begitu tercium aromanya. akan tetapi sekarang saya tinggal di Jakarta saya sering juga sarapan nasi uduk, tapi ada yang terasa kurang yakni aroma daun salamnya tidaklah terlalu tercium harumnya bahkan se pertinya tidak ada sama sekali. Ketika itu saya tidak tahu bahkan nenek saya pun mungkin tidak tahu fungsi lain dari daun salam selain hanya untuk menambah sedapdan memberi aroma yang mengundang selera untuk menyantapnya. akan tetapi seiring dengan keingin tauan  manusia modern tentang apa yang terkandung di balik makna penggunaan rempah-rempah dan sejenisnya berkenaan dengan upaya penyembuhan kembali ke alam (natural), maka terkuaklah satu persatu makna lain dibalik penggunaan dedaunan dan lainnya yang ter nyata mempunyai khasiat yang luar biasa.

Daun salam seperti kebanyakan orang Sunda/Jawa bahkan mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara mengetahui daun yang satu itu, ya daun salam yang dimaksud. Daun salam atau bahasa ilmiahnya Syzygium polyanthum berdasarkan hasil penelitian para ahli ternyata di dalam daun salam terdapat zat minyak atsiri,mengandung sitral,eogenoltanin dan flavonoid. zat-zat tersebut adalah zat yang dapat menghambat terjadinya diabetes melitus atau penyakit gula. penyakit ini timbul dari kadar gula dalam darah yang begitu tinggi akibat dari gagalnya pankreas dalam menghasilkan insulin dalam kadar yang cukup.daun salam memiliki efek hipoglikemik alias menurunkan kadar gula dalam darah. Disamping dapat menurunkan   kadar gula dalam darah, daun salam juga terbukti efektif mengobati sakit maag, alias gastritis asam urat, katarak, gatal-gatal, kudis (scabies), dan eksim (eczema).  selain dari hasil penelitian diatas yang menghasilkan berbagai zat yang ampuh untuk mencegah penyakit kencing manis, peneliti lokal dari FMIPA Universitas Andalas Beni Warman dan Retno Sudewi dari Universitas Gajah Mada menemukan khasiat lain dari daun salam.

Keduanya menemukan bahwa ekstrak daun salam berkhasiat menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri pe nyebab penyakit seperti: bakteri Escherichi Coli,Vivrio Cholera dan Salmonella Sp.dengan kandungan yang demikian itu maka daun salam dapat digunakan pada orang yang terserang penyakit kolera, dan diare.  selain dari daunnya yang bermanfaat dan berkhasiat, kulit dan buah pohon salam bisa diramu menjadi obat anti diare, hipertensi atau darah tinggi, membasmi kolesterol jahat (LDL). SubhanaLLah maha suci ALLAH yang tidak pernah menciptkan sesuatu itu tanpa ada maksud dan faedahnya untuk manusia.kita dapat me nyantap nasi uduk yang lezat dengan aroma daun salamnya yang menggugah selera, disamping itu mendapat manfaat lain yang lebih besar dari sekedar aromanya yakni kandungan obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang menjangkit manusia modern saat ini. Jadi jangan anggap remeh dengan nasi uduk produk lokal yang ternyata mengalahkan produk-produk western yang nota bene banyak mengandung lemak, kolesterol dan zat-zat racun lainya. Past Food no, Traditional Food yes, hidup nasi uduk.(A.Hary)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar